Banyak hal yang sudah bisa dilakukan sejak menjadi mahasiswa. Selain berkuliah, ternyata mahasiswa masih dapat meluangkan banyak waktu untuk aktivitas produktif. Mahasiswa bisa berorganisasi, mengikuti perlombaan, menulis hingga berwirausaha. Tentu, aktivitas seperti ini tidak mudah. Bagi banyak mahasiswa, dibutuhkan tips untuk dapat menjalani aktivitas seperti ini.
Pada kesempatan ini, tim kawanhukum.id berkesempatan melakukan wawancara dengan Yudi Yasmin Wijaya, mahasiswa semester 5 Fakultas Hukum Universitas Jember. Yudi sudah menorehkan banyak prestasi, dari kepanitiaan konferensi internasional, berorganisasi, hingga mendapatkan kejuaraan LKTI dan artikelnya dimuat di jurnal nasional SINTA 2.
Perkenalkan dirimu secara singkat!
Nama saya Yudi Yasmin Wijaya, mahasiswa aktif di Fakultas Hukum Universitas Jember. Saya adalah anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Forum Kajian Keilmuan Hukum (FK2H). Saya memiliki beberapa kesenangan atau hobby dalam keseharian, seperti halnya bermain game, menulis karya seni (novel) maupun karya ilmiah, membaca literatur bahasa Inggris, menikmati karya seni asing maupun lokal (lagu, film animasi), dan memelihara kucing. Khusus pada penulisan ilmiah, topik dari riset saya adalah ilmu hukum berbasis doktrinal atau normative dari berbagai bidang seperti perdata, pidana, maupun tata negara, dan berfokus terutama di bidang kesehatan. Impian saya ketika melakukan riset, khususnya di hukum bidang kesehatan, adalah bisa melanjutkan studi di Inggris untuk hukum kesehatan dengan kekhususan hukum kedokteran, menjadi penasehat hukum, serta membangun cabang khusus internasional terkait dengan hukum kesehatan yaitu UNESCO Chair in Bioethics Indonesia Unit di Universitas Jember (UNEJ) untuk mewadahi mahasiswa hukum atau mungkin kedokteran yang berniat meneliti hukum di bidang kesehatan.
Apa kesibukanmu saat ini?
Saya menulis dan membaca serta berkomunitas dalam lingkup kemahasiswaan, seperti halnya berkomunikasi dengan anggota UKM FK2H. Meskipun, pada dasarnya kesibukan-kesibukan tersebut mungkin tidak memberatkan saya secara fisik maupun mental.
Apa prioritasmu saat ini?
Prioritas saya adalah belajar dengan cara menulis yang membutuhkan kegiatan membaca literatur, serta mengasah cara mengkomunikasikan gagasan dengan baik, dan melatih kemampuan berbahasa asing seperti halnya bahasa Inggris.
Apakah kamu sebelumnya memang suka menulis?
Memang suka dan menjadi hobi sejak SMP. Waktu itu mulai dari menulis novel singkat dan dapat memenuhi sekitar 10 buku tulis di jaman itu meskipun tidak dipublikasikan.
Apa kira-kira tantangan berat yang kamu hadapi saat menulis?
Penentuan judul yang sesuai. Selanjutnya adalag menulis kata pertama, merangkai struktur ide dengan baik, serta mungkin pembagian waktu dan mungkin teamwork ketika menulis dengan beberapa orang.
Sebutkan prestasi-prestasi yang sudah kamu capai!
Prestasi yang pernah saya capai selama menjadi mahasiswa adalah: Pertama, Juara 1 LKTI Mahasiswa Baru UNEJ. Kedua, Juara 3 LKTI AIESEC UKM Staatflix UNEJ. Ketiga, Best 15 Paper Kompetisi NEC FISIP UNEJ. Keempat, Juara 1 di Lomba Essay Dies Natalis FK2H. Kelima, Juara 1 di LKTI UNNES Law Festival dengan Cabang HTN-HAN.
Karya yang pernah ditulis dan dipublikasikan antara lain: Pertama, ‘Implementasi Kebijakan Eco-Investment Pada Sebagai Perwujudan Pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan Berbasis Teknologi dan Kesejahteraan’ diterbitkan di Jurist-Diction, jurnal milik Universitas Airlangga. Kedua, ‘Transparency Regarding the Tax Avoidance in Indonesia: A Philosophical Review’ diterbitkan di Lentera Hukum, jurnal milik Universitas Jember. Ketiga, ‘Penggunaan Informasi Medis Pasien Dalam Pelaksanaan Perlindungan Hukum Atas Privasi’, akan dipublikasikan di Veritas et Justitia, jurnal milik Universitas Parahyangan.
Aktif LKTI, juga menulis jurnal. Bagaimana kamu membagi waktu?
Saya adalah anggota UKM penalaran ilmiah, beberapa kali mengikuti ajang kompetisi tetapi setelah lama berkecimpung di dalamnya. Akhirnya, saya memutuskan untuk menulis jurnal karena menurut saya lebih objektif dan lebih membangun. Jujur saja, sebenarnya saya orang yang kurang dapat membagi waktu, dan kurang setuju dengan kegiatan yang berbau multi-tasking. Metode yang saya gunakan sebenarnya merujuk kepada penyelesaian tugas, dari pada membagi waktu, adalah dengan Parkinson’s Law atau menyingkat durasi waktu dalam kerja dengan tujuan menyelesaikan suatu tugas secara efisien, karena pada dasarnya panjangnya durasi waktu juga akan memperbanyak kegiatan-kegiatan yang tidak diperlukan dalam proses kerja.
Apa dan bagaimana motivasi kamu saat memasukkan tulisan ke jurnal?
Motivasi dalam menulis jurnal adalah karena rasa ingin tahu. Saya ingin mendalami suatu bidang yang sangat menarik menurut saya. Saya juga ingin menerapkan metode yang mungkin unik dan belum pernah diterapkan, khususnya pada bidang hukum kesehatan/kedokteran di Indonesia.
Seberat apa menulis di jurnal SINTA 2? Bagaimana pengalamanmu saat harus revisi?
Menulis jurnal di jurnal yang terakreditasi SINTA 2 bisa dibilang cukup berat. Namun, saya menikmati prosesnya. Rasanya ketika diwajibkan untuk merevisi, kadang jengkel juga karena pihak jurnal yang mereviewnya sangat lama dan datang secara tiba-tiba dengan banyak komentar serta deadline yang cukup singkat, dan berpotensi merusak jadwal keseharian yang mungkin sudah saya buat.
Apa pengalaman paling berharga saat menulis artikel jurnal dan mengikuti LKTI?
Mungkin dari segi teknis administratif pernah diberikan komentar terkait proses penjurnalan seperti apa yang saat itu dijelaskan dengan efektif. Dari komentar-komentar itu, saya bisa menekan kejengkelan saya disaat proses review jurnal yang akan saya ikuti. Pernah juga ada komentar terkait dengan judul dan substansi yang ada yang membuat saya bisa berargumen dengan pihak pengelola jurnal saat proses review. Komentar atas perbaikan tata bahasa dan tata gagasan dalam penulisan jurnal juga menurut saya efektif dalam mengasah kemampuan penelitian saya.