Betapa tidak, akses terhadap konten-konten yang bertentangan dengan nilai-nilai dalam kehidupan bermasyarakat begitu mudahnya untuk didapatkan. Mulai dari konten video, gambar, tulisan, permainan online, berbagai platform media sosial yang menampilkan kekerasan, pornografi, perkataan yang kasar, berita palsu bahkan perjudian dan perdagangan manusia dengan mudahnya ditemui di mana-mana tiap kali anda membuka browser dan berselancar di internet.
Generasi muda kita saat ini, yang sering disebut sebagai generasi milenial, adalah generasi yang mendapatkan informasi apapun yang mereka mau secara instan dan cepat. Hanya dengan gerakan jempol dan jemari yang bahkan tidak perlu cekatan, mereka bisa mendapatkan informasi yang mereka inginkan. Bedanya informasi yang mereka mau cenderung negatif. Apakah anda mengenal twitch?
Sebuah platform life video yang dimiliki platform media social twitter. Dimana seorang twicther hampir tiap hari muncul dan online membuat konten-konten atau sekedar berbincang-bincang dengan penontonnya. Tidak sedikit dari konten-konten itu mempertontonkan hal-hal negatif, mulai dari semi pornografi, hujatan-hujatan yang dianggap biasa, hingga beberapa kali mempertontonkan aksi bunuh diri!
Hal ini kemudian memicu kecenderungan degradasi moral yang lama kelamaan tumbuh dan menciptakan aksi criminal bagi orang-orang muda yang sering menontonnya. Nilai-nilai moral dan agama yang diajarkan orangtua dirumah perlahan-lahan terkikis. Orang-orang muda mulai menentang orangtuanya, mengerjai orang lain dan menganggapnya lelucon dengan istilah prank dan lain-lain.
Pikiran mereka yang masih hijau menganggap apa yang mereka lihat adalah sesuatu yang wajar dan tidak salah untuk dilakukan. Salah satu perkara yang pernah saya hadapi adalah perkara anak di salah satu area pantura, yang mengupload foto mantan pacarnya setengah bugil ke akun facebook berita daerah. Hal tersebut dilakukan karena merasa sakit hati terhadap sang mantan pacar yang juga masih di bawah umur, akibat diputus cintanya. Dia hendak memberi pelajaran kepada sang mantan pacar agar kapok karena menyatakan putus darinya. Bagi saya ini adalah sebuah masalah yang sangat serius.
Moral generasi muda telah tergerus. Bukankah mereka ini yang akan menjadi pengganti kita? Apakah anda bisa membayangkan apa yang terjadi pada negara ini dalan 20 hingga 50 tahun kedepan jika semuanya ini dibiarkan? Tentunya tidak hanya satu kasus seperti ini yang terjadi. Ada begitu banyak kejadian yang membunyikan alarm peringatan bagi kita sekalian termasuk para pembaca yang budiman terhadap masalah ini.