Ketiga, rasa benci yang pasti ada di diri setiap individu seseorang. Tindakan kriminal atau menyimpang yang dilakukan terpancing karena rasa benci di dalam hati seseorang atau kelompok pada seseorang, kelompok atau komunitas yang lain. Hal ini, secara nyata telah banyak terjadi di dalam kehidupan masyarakat.
Keempat, suasana atau lingkungan yang bersifat individualis. Acapkali individu yang dari lingkungan inndividualis akan selalu terjun bebas menjadi seorang kriminal. Oleh karena itu, lingkungan tadi mengarahkannya untuk egois dan menomersatukan dirinya dengan lingkungan sekitar.
Terakhir, sistem yang tidak adil. Kita tahu “Negara Indonesia adalah negara hukum” yang terakomodasi pada UUD NRI Tahun 1945 Pasal 1 ayat (3). Tujuan hukum sendiri adalah untuk memberi kepastian, kemanfaatan dan keadilan. Secara naluriah, manusia adalah pencemburu, terutama dalam hal kekayaan dan kekuasaan. Oleh sebab itu, kesenjangan yang lahir diikuti aksi-aksi kriminal untuk menyetarakan atau mengimbanginya.
Penyebab Kriminalitas Marak Terjadi
Dari awal kemunculan kriminalitas inilah, kita juga tahu penyebab dari tindakan kriminalitas adalah sebagai berikut: Pertama, terjadinya urbanisasi serta industrialisasi. Dimana keadaan yang diakibatkan dari urbanisasi dan industrialisasi di suatu negara, misal negara berkembang seperti Indonesia, pasti berada dalam posisi dilema perpindahan. Terlebih, warga Indonesia yang asalnya dari pelosok desa yang sulit mencari kerja akan pindah ke kota untuk mencari pekerjaan. Hal ini akan mengakibatkan ledakan penduduk yang nantinya menajdi penyebab naiknya tingkat kriminalitas. Pada kondisi saat ini, banyak dari pekerja rantau mengalami PHK, namun ketika mereka ingin kembali ke daerah asal, terganjal dengan aturan pemerintah terkait pelarangan berpergian ke luar kota.
Kedua, masalah terhadap kondisi-kondisi sosial. Beragam kondisi sosial sebagai penyebab kriminalitas yang dapat merugikan kehidupan manusia. Mislanya saja, beragam jenis pengangguran, kemiskinan yang makin menjamur, terlebih kondisi lingkungan yang mendukung individu melakukan kejahatan, kesenjangan sosial, juga tekanan mental serta adanya rasa kebencian terhadap seseorang individu.
Ketiga, yaitu moral dan karakter. Ini kunci dari individu atau kelompok melakukan atau tindakan melakukan kriminalitas adalah karena moralitas. Dalam hal ini, kriminalitas terjadi bukan karena ada celah, namun dari penilaian baik atau buruk dari seseorang. Ketika seseorang tidak bermoral atau amoral, maka dirinya tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Jika hal ini dibiarkan terus menerus, maka akan semakin menumbuhkan berbagai kriminalitas lainnya.