Kericuhan yang terjadi diperparah setelah polisi dengan perlengkapan antihuru hara muncul dan menembakkan gas air mata serta granat asap kepada para demonstran. Menurut kesaksian salah seorang pengunjuk rasa, pengunjuk rasa telah memberikan tanda damai, namun para polisi tetap menembakkan gas air mata. Berkaitan dengan serangan yang dilancarkan oleh pihak kepolisian, pengunjuk rasa membalasnya dengan lemparan batu, botol air minum, dan apa pun yang bisa mereka raih.
Dengan adanya bentrokan antara polisi dan juga pengunjuk rasa tersebut, mengakibatkan hingga saat ini aksi demonstrasi yang dilakukan menjadi lebih anarkis. Bangunan hingga toko, yang tak berhubungan dengan aksi demonstrasi, ikut dibakar. Bahkan, pertokoan yang berada di sekitar lokasi unjuk rasa menjadi target penjarahan. Aksi ini pun tidak hanya terjadi di Minneapolis, akan tetapi juga merambat ke negara bagian yang lain. Kejadian ini membuat demonstrasi di Minnesota tercatat telah 100 orang ditahan, sebagian besar karena pasal kepemilikan senjata. Menurut media setempat, dari demonstran yang ditangkap, sebanyak 20% diketahui berasal dari luar negara bagian Minnesota.
Kerusahan yang diperparah oleh penjarahan ini terlihat teroganisir, yang mana baru-baru ini ditemukan para penjarah memegang handie talky pada saat melakukan penjarahan. Tak hanya di Minneapolis, kondisi isi juga ditemukan di Minnesota, New York, Miami, Atlanta, Los Angeles, Philadelphia, Portland dan Louisville. Bahkan, beberapa negara bagian tersebut mengumumkan pemberlakuan jam malam.
Berbagai Respon Bermunculan Menanggapi Aksi yang Terjadi
Berkaitan dengan aksi yang terjadi ini, banyak sekali respon bermunculan. Tidak hanya dari dalam Amerika itu sendiri, akan tetapi juga berasal dari luar Amerika, berupa:
- Respon warganet seluruh dunia mengecam terhadap perlakuan seorang petugas polisi yang telah mengakibatkan hilangnya nyawa George Floyd serta mengecam terhadap sering terjadinya rasisme, khususnya di Amerika Serikat. Warganet pun melancarkan protesnya dengan menyerukan tagar #BlackLivesMatters dan juga ajakan menandatangani petisi yang berkaitan dengan insiden ini.
- Tiongkok juga tak luput dalam memberikan respon atas apa yang terjadi di Amerika Serikat saat ini. Hu Xijin, Pemimpin Redaksi Tabloid Nasional Global Times menuliskan “Ketua DPR AS Nancy Pelosi pernah menyebut protes kekerasan di Hong Kong ‘Pemandangan yang indah untuk dilihat….’. Politisi AS sekarang dapat menikmati pemandangan ini dari jendela mereka sendiri.” Yang mana, jelas sekali tanggapan tersebut merupakan serangan berupa sindirian kepada Amerika Serikat.
- Donald Trump selaku Presiden Amerika Serikat memberikan responnya terhadap apa yang terjadi di negaranya, berbeda dengan respon yang telah tersebar. Trump menuding ANTIFA (Anti Fasis) merupakan dalang dari kerusuhan ini. Trump juga menuliskan dalam cuitan Twitter nya bahwa Amerika Serikat akan memasukkan ANTIFA sebagai organisasi teroris.
- Respon juga datang dari sekelompok hacker yang berafiliasi dengan hacker dunia “Anonymous”. Para hacker tersebut muncul dalam sebuah video seseorang dengan topeng sedang membacakan kecaman mereka diselingi video-video kekerasan yang dilakukan oleh pihak kepolisian pada saat melakukan penangkapan. Kelompok hacker tersebut juga mengancam akan menyebarkan tindakan kepolisian yang tidak seharusnya tersebut ke seluruh dunia agar dunia tahu.
Pelanggaran Hukum Apa Saja yang Terjadi dalam Aksi ini ?
Pada aksi ini tentu saja terdapat pelanggaran hukum yang mana pelanggaran hukum tersebut tidak hanya berasal dari pihak kepolisian saja maupun juga dari para pihak demonstran. Pelanggaran hukum tersebut seperti:
-
- Penangkapan yang dilakukan oleh Derrek Cauvin tidak sesuai dengan protokol yang ada dalam kepolisian dan juga tindakannya yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang tentu merupakan pelanggaran hukum;
- Perusakan gedung dan fasilitas umum yang dilakukan oleh para demonstran pada saat aksi ricuh;
- Aksi vandalisme yang dilakukan oleh para demonstran yang dilancarkan kepada properti kepolisian;
- Aksi penjarahan yang dilakukan oleh para demonstran yang mengakibatkan kerugian kepada para pemilik usaha.
Semoga aksi ini dapat segera berakhir serta para pelanggar hukum dan pembuat onar dapat ditindak secara hukum yang adil. Tentu, semoga pesan dalam aksi demontrasi di Amerika Serikat yakni tidak boleh ada lagi rasisme menjadi tersampaikan, supaya dapat membuka mata hati masyarakat di seluruh dunia, bahwa rasisme tindakan amoral dan tak berperikemanusiaan.
Pernahkah berpikir kenapa harus ada penjarahan? Setidaknya kita tahu bahwa setiap demo bukan hanya berisi orang yg ‘asli’ menyuarakan keadilan tapi orang yg ‘ajimumpung’ …
Good article…