Akbar identik dengan kaisar yang mengakomodasi perbedaan. Bahkan, untuk membangun kekuasaannya, Akbar menikahi perempuan Hindu bernama Jodha. Dalam pemerintahan, Akbar memperkenalkan filosofi negara bernama Dinul Ilahi (agama Tuhan). Dinul Ilahi adalah keimanan terhadap Tuhan secara sinkretis, disusun oleh Kaisar Akbar pada 1582 M. Dengan konsep ini, Akbar ingin menggabungkan beberapa elemen agama kekaisarannya, sehingga adanya rekonsiliasi atas perbedaan yang mengkotak-kotakkan warganya. Dinul Ilahi secara khusus disarikan dari unsur-unsur keagamaan yang terdapat dalam ajaran Islam dan Hindu, selain juga adanya akomodasi dari nilai-nilai ajaran agama Kristen, Jainisme, dan Zoroaster. Akbar dikenal sebagai kaisar yang mampu membawa India dalam kehidupan harmonis.
Pada dua generasi setelah Akbar, kaisar yang berkuasa adalah Aurangzeb. Berbeda dengan Akbar, banyak sumber menerangkan bahwa Aurangzeb menggunakan kekuasaannya untuk memerangi umat Hindu. Sebenarnya mungkin sudah menjadi watak Aurangzeb sendiri yang didorong oleh keinginan bertahta. Aurangzeb tercatat telah memenjarakan ayahnya (Shah Jahan) dan menjadi dalang pembunuhan ketiga saudara laki-lakinya. Anehnya, di balik sikap yang gila kekuasaan ini, Ia terkesan taat beragama, namun mengamalkan ajaran agama Islam secara kaku. Aurangzeb melarang penggunaan instrumen musik dan melakukan pembakaran terhadap alat-alat musik.
Satu hal dari tindakan Aurangzeb yang masih terekam kuat dalam ingatan umat Hindu dan seringkali digunakan oleh kelompok radikal Hindu adalah kebijaakannya melakukan persekusi terhadap umat Hindu. Selama berkuasa, Aurangzeb melakukan pembantaian terhadap umat Hindu dalam jumlah besar. Namun demikian, tentu saja, kontribusi Muslim India di masa lalu tidak hanya seburuk yang dilakukan oleh Aurangzeb. Ada kisah baik dan bijaksana yang telah dituliskan oleh Kaisar Akbar.
Baca juga artikel menarik lainnya yang ditulis oleh Muhammad Bahrul.
kawanhukum.id merupakan platform digital berbasis website yang mewadahi ide Gen Y dan Z tentang hukum Indonesia. Tulisan dapat berbentuk opini, esai ringan, atau tulisan ringan lainnya dari ide-idemu sendiri. Ingin tulisanmu juga diterbitkan di sini? Klik tautan ini.
Wah, menarik sekali artikelnya pak. Bahas mengenai latar belakang serta keadaan sekarang dong pak. Biar ada lanjutannya.
Sangat informatif