Perundingan demi perundingan telah dilangsungkan. Perundingan demi perundingan berlangsung semakin sengit. Akhirnya, kelahiran Pakistan tidak lagi dapat terhindarkan. Beberapa alasan kenapa Pakistan harus lahir karena India didominasi oleh warga beragama Hindu. Secara politik, Islam tidak akan dapat mendapatkan posisi yang cukup dan kemenangan. Apalagi, sistem demokrasi yang diadopsi India menerapkan one person one vote.
Sejak diputuskannya Pemerintah Inggris akan meninggalkan India pada 1947, dan sejak diputuskannya India dan Pakistan akan berdiri masing-masing sebagai negara, terjadi gelombang besar migrasi. Umat Hindu yang berada di Pakistan berbondong-bondong berpindah ke wilayah India. Begitu juga dengan umat Islam yang tinggal di India, mereka berbondong-bondong meninggalkan India menuju Pakistan. Proses migrasi ini menelan jutaan korban jiwa di tengah perjalanan, selain banyaknya pemerkosaan dan penjarahan.
Kelahiran kedua negara ini diikuti dengan konflik atas nama agama. Meskipun India berdiri tidak atas dasar agama Hindu, dalam proses penyusunan konstitusi juga ada perdebatan untuk menjadikan India sebagai negara Hindu. Gagasan tersebut urung karena pemimpin India saat itu cenderung memiliki pandangan politik liberal dengan mengakomodasi keragaman yang dimiliki India.
Gerakan radikal Hindu
Tentu, hampir semua teman-teman yang membaca tulisan ini mengenal Mahatma Gandhi. Lebih akrab dipanggil Gandhi, namun sebetulnya nama lengkapnya adalah Mohandas Karamchand Gandhi. Gandi adalah simbol kebijaksanaan India. Lahirnya India yang menjujung keberagaman dalam persatuan India ini tidak lepas dari usaha Gandi untuk mempersatukan India. Gandhi seringkali dituduh tidak loyal terhadap Hindu karena kedekatan Gandhi dengan umat Muslim. Sebetulnya, Gandhi ingin membangun kepercayaan dan memiliki kedekatan dengan umat Muslim, sebagai cara untuk mempersatukan India.
Sikap akomodatif Gandhi ini melahirkan perlawanan dari gerakan radikal Hindu. Gerakan tersebut bernama Rashtrya Swayamsevak Sangh (RSS). Organisasi sayap kanan ini menginginkan India sebagai negara Hindu yang tentu saja berlawanan dengan sikap politik Gandhi. Singkat cerita, Gandhi dibunuh oleh aktor yang berafiliasi dengan RSS ini.
RSS ini sempat dibubarkan oleh Pemerintahan Indira Gandhi pada 1975. Namun, pembubaran RSS ini kemudian menjadi titik balik pembalasan dan insiden kekejaman yang terjadi di kemudian hari. Saat partai Indian National Congress (INC) berada pada titik krisis kepercayaan, terutama karena masifnya kasus korupsi yang melibatkan partai ini, gerakan radikal Hindu mendapat tempat besar. Bharatiya Janata Party (BJP) yang berafiliasi dengan RSS pada 2014 memenangkan pemilihan umum nasional. Konsekuensinya, partai ini menjadi partai berkuasa dan menempatkan Narendra Modi sebagai Perdana Menteri India.
Narenda Modi memiliki rekam jejak buruk dalam membina kerukunan umat beragama. Setidaknya, rekam jejak Modi bisa dilihat dari sikap diamnya saat Gujarat Riot 2002 berlangsung. Saat itu, Narendra Modi menjabat Gubernur Gujarat. Meninggalnya 60 jamaah Hindu yang dalam perjalanan di kereta api dari Ayodhya dibalas dengan penyerangan terhadap umat Islam dan masjid di Gujarat, menelan ribuan korban jiwa.
Ayodhya, Ramachandra, dan India
Tentu saja sangat ironis, saat agama menjadi alat tempur. Terlebih, sejarah ketuhanan di dalam agama Hindu tidak lepas dari nilai-nilai kebajikan. Dalam sejarahnya, saat itu, Raja Vikramaditya menemukan tanah yang disebut Ayodhya, tempat itu dipercaya sebagai tempat Ramachandraa mandi di Sungai Sarayu. Kemudian, Raja berusaha mencari tahu Rama dilahirkan. Setelah melakukan observasi, Raja Viramaditya membangun Ayodhya kota. Atas pembangunan kota tersebut, banyak orang dari tempat jauh mulai berbondong-bondong ke Ayodhya. Ayodhya yang sebelumnya merupakan hutan menjadi tempat besar, tempat suci.
Dari mitos menjadi fakta, kota legenda menjadi tempat nyata dan Rama diterima sebagai inkarnasi Tuhan di Bumi, dengan pusat di tepi sungai. Namun, kemudian, kisah yang sejak lama disucikan digunakan oleh kaum fundamentalis Hundu untuk melegitimasi supremasi Hindu di India, sebuah negara dengan banyak agama. Atas nama Rama, Rajanya Tuhan, manusia yang ideal, lambang keadilan, kekerasan sektarian menjadi tak terhindarkan di India.
Akbar vs Aurangzeb: tragedi kerukunan dan kekerasan
Banyak dari kita yang tidak asing dengan nama Akbar. Seringkali kita mendengar Jodha-Akbar di layar televisi. Akbar adalah salah satu kaisar dalam Dinasti Mughal. Dinasti Mughal sendiri adalah kekaisaran Islam yang memerintah hampir seluruh wilayah India. Salah satu peninggalan Dinasti Mughal adalah Taj Mahal, dibangun oleh Kaisar Shah Jahan sebagai bentuk cintanya kepada istrinya Mumtaz Mahal yang meninggal dunia.
Wah, menarik sekali artikelnya pak. Bahas mengenai latar belakang serta keadaan sekarang dong pak. Biar ada lanjutannya.
Sangat informatif