Nyatanya, kegiatan pertambangan masih akan terus dilakukan. Bahkan, sudah muncul wacana bahwa pasca kepemimpinan Anas, kandidat yang akan dicalonkan menjadi bupati pada pilkada selanjutnya adalah Ipuk Festiandani (Istri Anas) dan Muftih Aimah N. A. yang merupakan adik kandung Anas. Hal ini menegaskan bahwa praktik eksploitasi alam akan semakin dilanggengkan dengan terjadinya politik dinasti.
SDA yang merupakan aset milik negara seharusnya dikelola oleh pemerintah dengan baik untuk kepentingan dan kesejahterahan rakyat. Namun, aset SDA kini seolah dialihfungsikan sebagai sumber pendapatan pribadi. Aset-aset negara dikelola secara turun temurun oleh keluarga elite tertentu yang saat ini sedang berkuasa.
Kerusakan alam akan menyebabkan dampak yang serius bagi kehidupan manusia. Jangan sampai alam yang saat ini menjadi sumber kehidupan berbalik arah menjadi sumber malapetaka bagi manusia.
Kita harus menjadi calon pemilih yang cerdas, dengan menentukan pilihan pada calon pemimpin yang memang mempunyai jiwa kepemimpinan, memikirkan nasip kesejahteraan rakyat kecil serta nasip keberlangsungan alam.
Langgengnya praktik politik dinasti dengan menjadikan demokrasi sebagai alasan untuk dapat mencalonkan diri perlu kita waspadai. Karena nyatanya, setelah terpilih mereka biasanya akan melakukan praktik-praktik yang jauh menyimpang dari konsep demokrasi yang sebenarnya.
Para pelaku politik dinasti ketika sudah menduduki jabatan bukan lagi mendahuluhan kepentingan rakyatnya, namun mereka akan cenderung mengutamakan kepentingan pribadi atau keluarganya sendiri.
kawanhukum.id merupakan platform digital berbasis website yang mewadahi ide Gen Y dan Z tentang hukum Indonesia. Tulisan dapat berbentuk opini, esai ringan, atau tulisan ringan lainnya dari ide-idemu sendiri. Ingin tulisanmu juga diterbitkan di sini? Klik tautan ini.
mantab, Boneka Politik