Alasan lain adalah aspek operasional dalam dunia kerja. Lawyer yang memahami bidang yang ia kerjakan akan bisa menyelesaikan pekerjaan lebih efektif dan efisien. Satu realita yang perlu dipahami adalah: ekspektasi klienmu adalah bekerja secara efisien dan efektif. Bukan belajar dari nol ketika mulai bekerja. Bekerja sambil belajar mungkin terdengar bagus. Tapi itu biasanya tidak efisien dalam dunia kerja.
Contohnya, perusahaan bertanya kepada kamu: bagaimana cara menjaminkan saham kepada investor? Jika kamu tak memahami bagaimana cara menjaminkan saham, berapa lama waktu yang kamu perlukan untuk menjawab pertanyaan tersebut? Biasanya, riset bisa menghabiskan dua jam. Mengkonfirmasi apakah pemahaman itu benar apa tidak bisa satu atau dua jam sendiri, tergantung ada teman diskusi apa tidak. Menuliskan jawaban bisa dua jam sendiri kalau tidak biasa menulis. Sudah enam jam sendiri.
Anda kata kamu diberikan waktu hanya dua jam untuk memberikan jawaban yang baik, bagaimana caranya? Sulit. Belum lagi kalau sudah ada manajer di atas kamu yang punya ekspektasi bahwa kamu bisa memberikan jawaban yang baik dalam waktu yang cukup cepat supaya dia bisa memeriksa hasilnya dan menyampaikan nasihat hukum yang baik kepada manajemen.
Kurangnya knowledge berakibat pada banyaknya waktu yang terbuang. Waktu tersebut seharusnya bisa dipakai untuk memecahkan masalah hukum lain dalam perusahaan. Oh, jangan lupakan pula situasi dimana ada pekerjaan lain yang harus diselesaikan dalam waktu berdekatan. Di sinilah, knowledge itu memberikan nilai pembeda yang signifikan bagi seorang fresh graduate. Punya knowledge yang baik atas aspek-aspek hukum tadi = memudahkan hidup kamu dan orang-orang yang bekerja denganmu.
Apakah kalau lulus sudah pasti memiliki pemahaman tentang aspek hukum di atas tadi? Tidak. Belum tentu kamu mengambil mata kuliah tersebut. Kalau ya, belum tentu pula kamu masih ingat materi kuliahnya. Itu sebabnya banyak fresh graduate yang kesulitan menjawab tes tertulis pada saat melamar kerja.
Apakah mempelajari aspek-aspek hukum tersebut mudah? Tidak. Belajar pada saat kuliah bisa membosankan – apa lagi mendalami aspek-aspek hukum di atas. Di sinilah semangat, ketekunan, komitmen dan disiplin diuji. Kalau teman-teman tak memiliki hal-hal tersebut, sulit.