Sehingga membangun kesadaran masyarakat ini tidak hanya perihal kesehatan, keselamatan tetapi bagaimana bisa mengembalikan serta mempertahankan keadaan ekonomi masyarakat pada kondisi stabil. Selain itu yang tidak kalah pentingnya ialah perihal membangun kesadaran masyarakat bahwa masker merupakan bagian dari gaya hidup baru. Oleh karena itulah, perlu pendekatan yang humanis.
Salah satu pendekatan humanis tersebut ialah membangun kesadaran memakai masker sebagai bagian dari gaya hidup. Hal ini penting karena untuk menyamakan persepsi dan melakukan langkah-langkah persuasif namun dapat diterima semua lapisan. Mengingat banyak sekali yang berasumsi bahwa kita sedang dipaksa untuk menaati aturan formal selama pandemi.
Padahal, jika ditelaah lebih dalam, COVID-19 ini ibarat musuh tidak kasat mata bahkan karakteristik orang yang tertular virus tersebut tidak bisa dipastikan. Oleh karenanya, penting membangun kesadaran bahwa masker ini sebagai bagian dari gaya hidup (kebutuhan sehari-hari).
Pendekatan gaya hidup untuk menekankan penggunaan masker di masyarakat sangatlah elegan dan tepat. Segala sesuatu yang diarahkan dengan pendekatan gaya hidup jauh lebih diterima daripada dipaksa.
Apalagi saat ini masker sudah tersedia dengan berbagai macam kualitas, bahan, warna dan model. Sehingga masyarakat bisa memilih masker yang sesuai dengan kebutuhan akan fashion pada saat keluar rumah baik untuk bekerja maupun berinteraksi dengan orang lain tanpa harus kehilangan eksistensi diri.
Tentu pilihan untuk tampil stylish bukanlah suatu paksaan, tetapi sebuah kebutuhan dalam kehidupan sosial. Terutama bagi masyarakat menengah dan menengah ke atas.
Upaya tersebutlah yang seharusnya dijadikan sebagai suatu gebrakan bersama untuk memerangi COVID-19. Meskipun tidaklah mudah karena sampai saat ini aturan mematuhi protokol kesehatan masih dikesampingkan. Maka perlu langkah-langkah penguatan aspek informasi, edukasi serta komunikasi dengan pendekatan yang multidimensional. Hal ini demi tercapainya tujuan yaitu ketertiban dalam masyarakat yang berkeadilan.
Aspek informasi, pemerintah bisa melakukan evaluasi terhadap informasi yang telah dilakukan. Mengingat diferensiasi stratifikasi sosial yaitu masyarakat lapisan kelas bawah, menengah dan atas memiliki kebutuhan informasi yang berbeda. Sehingga perlu pendekatannya haruslah relevan dan tepat perihal informasi yang cocok dan mudah diterima di masing-masing golongan.