Pandemi Covid-19 membawa pengaruh luar biasa dalam keberlangsungan jual beli online melalui internet atau dikenal dengan e-commerce saat ini. Tren berbelanja online akhirnya meningkat drastis seiring dengan sentimen dan berbagai aturan yang membatasi aktivitas masyarakat. Hal itu terjadi karena berbelanja kebutuhan sehari-hari tidak perlu datang ke toko lagi. Disinilah pola ditribusi dan konsumsi barang bergeser dari yang awalnya konvensional dengan tatap muka beralih dengan cara berbelanja online.
Fenomena ini tidak lepas dari pelaku usaha yang kian pintar dalam beradaptasi dan kreatif menggunakan berbagai trik penjualan untuk mempertahankan eksistensi usahanya, meraup keuntungan serta tetap melindungi sumber penghidupan untuk karyawannya. Misalnya, adanya tambahan promo, cashback dan iklan yang menarik perhatian konsumen yang berujung terjadinya sebuah transaksi. Trik-trik apapun diterapkan di berbagai pilihan platform mulai dari marketplace, media sosial dan website. Menurut SIRCLO, marketplace menjadi platform berbelanja secara online yang paling dipercaya oleh 97% responden, sementara terdapat 91% percaya untuk berbelanja di website, dan 82% di media sosial.
Oleh karena itu, ada saja pelaku usaha di marketplace yang menggunakan trik-trik tidak baik dalam jual beli produknya. Menerapkan sistem jual beli yang terdapat unsur ketidakpastian/spekulatif. Bentuk jual beli kotak rahasia ini dikenal dengan jual beli produk mystery box. Pembeli dipengaruhi untuk memesan sebuah kotak yang isinya terdapat produk tertentu yang tidak diketahui barang apa yang pasti diterimanya nanti. Cara mempengaruhinya dengan memberikan kata-kata pemikat pada gambar produk dengan harga murah.
Intinya bila memesan produk tersebut, bagi yang beruntung akan mendapatkan barang yang lebih mahal dari harga beli kotak tersebut. Seperti handphone dan skincare cosrx.. Bagi pihak yang tidak beruntung harus menerima barang apapun yang ditentukan penjual. Walhasil pembeli tidak mendapatkan kepastian dan kejelasan isi barang yang dibeli sejak awal.