Etika sangat diperlukan oleh setiap orang, tidak hanya di lingkungan sekitar tetapi juga di dunia kerja. Secara etimologis, etika berasal dari bahasa Yunani kuno ‘Ethos’ yang berarti kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap. Aristoteles merupakan filsuf pertama yang berbicara etika secara kritis, reflektif, dan komprehensif. Aristoles pula filsuf pertama yang menempatkan etika sebagai cabang filsafat tersendiri.
Aristoteles lebih menyoal tentang hidup yang baik dan bagaimana pula mencapai hidup yang baik itu. Menurutnya, hidup yang bermakna adalah saat manusia mencapai tujuan hidupnya. Manusia ingin meraih nilai (value) dan tujuan akhir hidup manusia adalah kebahagiaan.
Dalam konteks ehidupan saat ini, banyaknya pelanggaran etika lebih terletak pada bagaimana seseorang dapat mengejar nilai dan kebahagiaan. Pelanggaran etika profesi hukum menjadi permasalahan kritis untuk menelaah kembali etika yang perku dijunjung tinggi.