Indonesia, negara dengan berbagai budaya dan bahasa yang terkenal dengan kebhinekaannya. Sebagai negara yang memiliki banyak perbedaan, Indonesia memiliki pemersatu yakni Pancasila dan bahasa Indonesia.
Kehidupan masyarakat Indonesia sangat beragam mulai dari latar pendidikan maupun profesi. Walaupun beragam, semua orang dapat berbicara mengenai hukum maupun politik. Misalnya, jika kita berada di suatu desa ada perkumpulan bapak-bapak yang sedang mengobrol pasti bahasan mereka tidak jauh tentang hukum ataupun politik terlepas dari latar belakang masing-masing. Diskusi itu akan mengalir dengan berbagai pendapat pandangan tentang kebijakan atau berita yang sedang hangat diperbincangkan.
Kenapa hal itu bisa terjadi? Karena sebagai negara demokrasi semua orang berhak mengutarakan pendapatnya dan itu bagian dari hak. Hak berpendapat inilah yang membuat semua orang bisa menyampaikan pendapat aspirasinya namun dengan batasan tidak melanggar hak asasi orang lain.
Melihat keadaan sekarang ini, hak berpendapat inilah yang membuat banyak berita-berita kurang dapat dipercaya bahkan terkadang tidak didasarkan atas fakta. Hal ini membuat banyak timpang tindih yang menjadikan masyarakat menjadi mudah terbawa berita yang kurang benar.
Terkadang berita itu membuat kekacauan khususnya di dunia maya (media sosial). Pepatah lama mengatakan bahwa “mulutmu harimaumu” sekarsng sudah bermetamorfosis menjadi “jarimu harimaumu” karena memang saat ini perkembangan digital sangat pesat namun tidak di barengi dengan pengetahuan tentang cara memilih dan memilah mana berita yang benar dan yang salah lalu mereka berkomentar buruk sehingga keadaan menjadi semakin kacau.