Misalnya lagi, dalam kasus sebuah kendaraan Tesla yang notabene autonomous car mengalami kecelakaan dan mengakibatkan seseorang meninggal dunia atau menimbulkan kerugian, siapakah yang bertanggung jawab dan bertanggung gugat? Apakah kita akan menggugat sebuah robot AI? Lalu, jika AI bisa menciptakan lagu, atas nama siapa hak ciptanya? Ini tentu akan sangat menarik. Jelas sekali bahwa revolusi industri juga butuh revolusi hukum.
Sisi kedua adalah sebagai pemain dalam revolusi industri itu sendiri. Bagaimanapun itu dunia hukum juga akan terdisrupsi dengan hadirnya revolusi industri. Lahirnya legal service dari DoNotPay, Legal Zoom, dan Rocket Lawyer di luar negeri mulai menandai era disrupsi di dunia hukum. Kita bisa menceritakan masalah hukum kita dan mendapatkan solusi, lalu mendapatkan dokumen untuk mengajukan gugatan, serta sampai membuat sebuah PT (Perseroan Terbatas) bisa dibantu oleh website tersebut. Titik jual mereka adalah layanan hukum yang murah, cepat, dan akurat.
Dimasa mendatang nanti apakah mansuia akan tidak sejalan dengan AI ataukah dimasa mendatang nanti AI akan mempermudah kegiatan manusia dalam kegiatan hukum. Di Indonesia sendiri, hal seperti ini telah dimulai oleh Hukum Online dengan meluncurkan LIA (Legal Intellegence Assistant) yang merupakan chatbot dengan kompetensi di bidang hukum perkawinan dan waris.
Di Dubai, protokol pengadilan baru sudah berbasis Revolusi Industri 4.0 sedang dijajaki. Sementara di Cleveland, Amerika Serikat, AI telah dilibatkan di ruang pengadilan. Meskipun masih belum sampai menggantikan hakim dan para pengacara, AI bisa juga membantu memprediksi sebuah putusan.
Sampai pada titik ini, kita tidak perlu lagi berdebat soal siapa yang lebih baik antara manusia dan robot. Karena robot punya keunggulan, begitu pula manusia dengan keunikan konsep kemanusiaannya. Keduanya harus bisa berjalan bersama sambil menikmati dan mengembangkan kemajuan teknologi agar tidak ada ketimpangan dianatara keduanya. Sikap terbaik yang bisa kita ambil adalah ikut dalam arus perubahan ini sambil terus memperkuat keilmuan kita. Kita harus jadi pemain dalam revolusi ini dan tetap terbuka akan adanya kemajuan teknologi.