Indonesia adalah negara dengan bentuk kepulauan terbesar di dunia. Dengan 268 juta lebih penduduk Indonesia tentu menjadikan Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusia. Tidak perlu diragukan lagi jika Indonesia menjadi pasar dunia yang besar dan luas sehingga dapat meningkatkan perekonomian negara. Namun ternyata pertumbuhan ekonomi Indonesia masih sangatlah kecil, yaitu di level 5%.
Jika diurutkan, Indonesia menempati posisi ke-120 dari 200 negara. Pendapatan per kapita Indonesia yang menjadi indikator World Bank pun masih sebesar US$3.840 dan termasuk kategori kelas menengah kebawah. Indonesia masih termasuk kategori kategori kelas menengah kebawah dikarenakan penduduknya mayoritas bekerja pada bidang pertanian, pertanian masih mendominasi angkatan kerja sekitar 30 juta, sedangkan negara maju mayoritas penduduknya bekerja pada bidang industri dan jasa.
Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro pun memiliki pandangan yang serupa. Ia menilai Indonesia masih minim wirausaha berbasis teknologi, sehingga belum layak disebut sebagai negara maju.
Sebagaimana kita ketahui bahwa negara maju memiliki karakteristik seperti canggih secara teknologi, sehingga memungkinkan suatu negara untuk melakukan banyak hal dan mendukung persaingan antarnegara, negara maju juga sejatinya harus memiliki kualitas sumber daya manusia yang tinggi yang tentunya akan berpengaruh pada produktivitas dan daya saing yang tinggi pula.
Di zaman yang semakin berkembang ini Indonesia termasuk kedalam kategori negara berkembang. Banyak pertanyaan yang timbul mengapa Indonesia tidak menjadi negara maju. Hal tersebut terjadi mengingat banyaknya sumber daya alam dan sumber daya di Indonesia. Dari pertanyaan tersebut Korupsi adalah salah satu jawabannya. Permasalahan seperti korupsi, suap hingga gratifikasi merupakan permasalahan yang marak ditemukan di Indonesia.
[rml_read_more]