Tuntas di Hulu maupun Hilir
Sebagaimana telah saya ungkapkan sebelumnya bahwa masih terdapat titik-titik ketidak sinkronan antara regulator dan eksekutor di lapangan. Hal yang sama ingin saya coba kritisi konsistensi keberpihakan kebijakan terhadap masyarakat luas. Bukan soal siapa yang paling keras dan paling tegas di lapangan, tetapi siapa yang paling bisa memberikan pemahaman dengan cara terbaik kepada masyarakat. Bahwa saat ini kita bersama memerlukan kekompakan untuk terus menekan ombak wabah ini.
Menurut hemat saya, pemerintah harus mengupayakan jaminan hidup yang lebih layak dan merata bagi masyarakat, serta konsisten dengen kebijakan yang telah dibuat. Sentimen tentang misal warga asing bisa masuk dan warga negara justru sengsara patut untuk dijadikan satu dari sekian persoalan yang justru dapat memicu ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Aparat sebagai pihak yang langsung terjun di lapangan juga harus bergerak berdasarkan niat untuk menolong bukan justru sebaliknya. Menolong dengan cara memperingatkan secara baik dan mengedukasi, bahwa kita bersama membutuhkan kekompakan agar pandemi ini segara usai. Terakhir, dalam hal proses litigasi tindak pidana ringan selama PPKM ini. Saya berharap para hakim dapat melakukan penemuan hukum yang lebih progresif dengan tidak mengedepankan pidana. Dalam artian dapat meluaskan alasan pemaaf yang lebih humanis bagi para pelanggar yang mungkin sebagian merupakan orang yang betul-betul terhimpit kondisinya. Jangan sampai hukum pidana yang seharusnya digunakan untuk mencegah serta menanggulangi kejahatan, justru memberangus kesempatan hidup orang.